Home » » Zakat Fitrah

Zakat Fitrah

Ibnu Rusyd Al Andalusy dalam kitab Bidayatul Mujtahid menyatakan bahwa para ulama sepakat zakat fithrah diberikan kepada orang-orang muslim yang fakir. (Al Bidayah 3/141) dan boleh diberikan kepada orang fakir yang berada diluar wilayahnya seandainya sudah tidak ada lagi orang fakir yang ada diwilayahnya.
Jadi mustahiq zakat fitrah tidak seperti mustahiq zakat mal yang berjumlah delapan ashnaf. Mustahiq zakat fitrah adalah orang-orang fakir miskin. Hal ini didasarkan pada riwayat yang shahih dari Abdullah bin Abbas t sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dalam Sunannya :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ
“Dari Ibnu Abbas ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mewajibkan zakat fithrah urituk membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan perbuatan yang tidak terpuji serta untuk member-i makan kepada orang-orang miskin. Barangsiapa membayarkannya sebelum sholat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang membayarkannya setelah sholat maka itu hanya bernilai sedekah saja.” (HR. Abu Daud No 1371 dan Ibnu Majah No 1831 dan dihasankan oleh Syeikh Albani dalam Irwaul Ghalil No 834)
Dalam hadits diatas terdapat petunjuk yang jelas bahwa zakat fitrah itu diberikan kepada orang-orang miskin, tidak kepada ashnaf- ashnaf lain sebagaimana zakat mal. Namun sekiranya ada kemaslahatan lain maka boleh dialokasikan kepada salah satu atau beberapa golongan lainnya yang berhak menerima zakat, setelah fakir miskin mendapatkan hak dan bagian mereka. (Lihat Az-Zakat : 129 dan Minhajul Muslim : 383)

Hadits Kewajiban Membayar Zakat Fitrah

Diriwayatkan dari Ibn Umar ra. : Rasulullah Saw mewajibkan membayar satu sha’ kurma atau sha’ gandum sebagai zakat fitrah kepada semua muslim, baik budak maupun yang telah dimerdekakan, laki-laki maupun perempuan, anak maupun orang tua. Dan Nabi Muhammad Saw memerintahkan bahwa zakat fitrah harus dibayarkan sebelum orang-orang pergi mengerjakan shalat Id’. (satu sha’ kurang lebih sama dengan 3 kg).

Kapan Waktu Membayar Zakat Fitrah?

Waktu membayar zakat fitrah ialah sebelum keluar menunaikan shalat Idul Fitri. sebagaimana hadis ‘Abd Allah ibn ‘Umar yang dikemukakan sebelum ini: “Baginda memerintahkan agar ia dibayar sebelum orang ramai keluar menunaikan shalat (Idul Fitri).” Walau bagaimanapun dalam sebuah riwayat diterangkan bahwa:
وَكَانُوا يُعْطُونَ قَبْلَ الْفِطْرِ بِيَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ.
(Para sahabat) biasa membayar zakat fitrah sehari atau dua hari sebelum Idul Fitri. [Sahih: Dikeluarkan oleh al-Bukhari dalam Shahihnya, hadis no: 1511 (Kitab al-Zakat, Bab sedekah fitrah diwajibkan atas orang merdeka dan hamba)]
Berdasarkan tindakan para sahabat di atas, radhiallahu ‘anhum, kedua kumpulan mengemukakan pendapat yang tersendiri:
Kumpulan Pertama berpendapat pembayaran zakat fitrah tidak boleh diawalkan melebihi dua hari dari pada tarikh 1 Syawal. Ini karena zahir dari tindakan para sahabat menunjukkan mereka tidak mengawalkannya melebihi dua hari.
Kumpulan Kedua berpendapat zakat pembayaran zakat fitrah boleh diawalkan melebihi dua hari dari pada tarikh 1 Syawal. Ini karena pengawalan dua hari yang dilakukan oleh para sahabat bukanlah satu ketetapan, tetapi satu pilihan berdasarkan kemasalahatan pada zaman mereka.
Pendapat yang dipilih adalah yang dipertengahan antara kedua pendapat di atas. Boleh membayar zakat fitrah lebih awal dari tarikh 1 Syawal, akan tetapi tidak terlalu awal sehingga menghilangkan tujuan zakat fitrah itu sendiri.
Ini karena tujuan zakat fitrah adalah untuk membantu orang miskin merayakan Idul Fitri. Jika dibayar terlalu awal, mereka (orang miskin) mungkin akan menggunakan zakat fitrah tersebut sebelum tiba Idul Fitri.
Jjika seseorang itu ingin membayar zakat fitrah kepada orang miskin dengan sendiri, adalah lebih afdhal dia membayar pada ketika yang menghampiri idul Fitri, asalkan sebelum shalat Idul Fitri. Sebaliknya jika seseorang itu membayar zakat fitrah kepada Pusat Pungutan Zakat, maka dia boleh membayarnya pada ketika mereka mulai bersedia menerimanya.
Thanks for reading Zakat Fitrah

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Saran kami tunggu.
Terima Kasih